Wednesday 31 December 2014

Langit Negeri Saudi di Tahun Baru Masehi


Malam ini,
Disaat orang-orang (baik di Negara mayoritas muslim atau kafir) sedang bekumpul bersama, bersuka cita menunggu pergantian tahun baru masehi.

Disaat pemuda pemudi bersorak gembira menyambut kedatangannya, diantara mereka ada yang berpasangan-pasangan dan siap melancarkan aksi busuk nan keji.

Disaat di seluruh sudut kota bahkan di pelosok-pelosok desa, kaum muda mudi berpesta pora, pawai dengan sepeda motor, hingar bingar dengan suara knalpot buruknya, riuh dengan suara terompetnya, berkumpul sambil meneguk tuak (khomr) yang merusak diri.

Dilain sisi, bagi masyarakat yang memilih untuk diam di rumah, merasa sangat terganggu (apalagi yang memiliki anak kecil) dengan suara petasan, terompet, suara knalpot, klakson, dst. Tidurpun jadi tidak tenang, syukur-syukur tidak jantungan.
Malam ini,
Tak ada yang istimewa, 
Langit terlihat bersahaja,
Hanya ada sinar rembulan, serta gemerlap bintang,
dan itu lebih indah dari kembang api dengan berbagai macam warna dan rupa.

Malam ini,
Di Saudi, negeri yang dikatakan wahabi oleh sebagian orang, seperti tahun-tahun yang sudah berlalu; jalan-jalan sepi, tidak ada keramaian sama sekali, tidak ada kembang api, tidak ada suara terompet, tidak ada muda-mudi bergandeng tangan berdua-duaan kemudian melakukan perzinahan, tidak ada pemuda-pemuda yang berkumpul lalu bersama-sama minum khomr, dan keburukan-keburukan yang biasa terjadi pada malam tahun baru.
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjajikan kepada kaum muslimin yang menyembah dan beribadah hanya kepada-Nya dengan rasa damai aman sentosa,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman diantara kalian dan mengerjakan amal shaleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, SETELAH BERADA DALAM KETAKUTAN MENJADI AMAN SENTOSA. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur : 55)

Alhamdulillah, untuk yang yang ke-3 kalinya kami bisa menikmati ketenangan malam tahun baru. Semoga Allah Ta'ala menjaga para pemimpinnya, juga pemimpin kaum muslimin lainnya, dan memberikan mereka taufiq-Nya untuk melarang rakyatnya agar tidak ikut-ikutan merayakan tahun baru kaum yahudi dan nashrani.

Tak sengaja, saat browsing mencari kabar perayaan tahun baru di Saudi Arabia, saya malah menemukan ini :


السعودية
تحظر المملكة الاحتفال بليلة رأس السنة الجديدة في المملكة السعودية لأسباب دينية . بيع البضائع المتعلقة بالاحتفالات مثل الزهور والدمى هو أيضًا غير قانوني

(Negara Saudi)
“Pihak Kerajaan melarang keras perayaan malam tahun baru masehi di kerajaan Saudi Arabia karena alasan agama. Menjual barang-barang yang berkaitan dengan perayaan; seperti bunga-bunga (kembang), boneka tiruan juga termasuk perkara yang tidak diperbolehkan (ilegal).”

Nah, seharusnya sebagai antek yahudi, antek amerika, Saudi ikut merayakan perayaan tahun baru masehi, bukan malah melarang. Lantas sebenarnya yang antek yahudi itu siapa..?! mikir..!!

Sekian, semoga tidak ada istilah wahabi-wahabian lagi diantara kita.

Terakhir, saya tautkan kemeriahan malam tahun baru masehi di kota Riyadh : http://www.youtube.com/watch?v=vbRu2QmLF-s
Selamat menyaksikan..
___________
MED, 09/03/1436 H.


Ket.
Gambar suasana kota Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di atas kami ambil dari jam 11.58 hingga 00.10, tidak ada bekas kembang api sama sekali.
Pemandangan jalan raya kota 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

Tidak ada keramaian sama sekali
Jalan Sulthonah adalah salah satu pusat keramaian 
kota Madinah, tapi sepi di tahun baru masehi.

5 comments:

  1. Semoga ALlah selalu melindungi para pemimpin dan penduduknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, terima kasih atas komentarnya mas, semoga Allah Ta'ala memberikan taufiq-Nya kepada pemimpin bangsa Indonesia dan pemimpin kaum muslimin lainnya.

      Delete
  2. Subhanallah... mengaku penduduk muslim terbesar di dunia kenyataanya hanya lah fatamorgana... Astagfirallah aladzim

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya begitulah mas fakta yang terjadi di Indonesia, bahkah di negara-negara arab sendiri (seperti di Uni Emirat). Butuh perjuangan yang panjang untuk merubah itu semua, mungkin bisa dimulai dari menuntut ilmu dengan tujuan "Rof'u al-jahl" (menghilangkan kejahilan) untuk diri kita sendiri, kemudian mendakwahkan ilmu yang kita miliki kepada keluarga, tetangga dekat, masyarakat, dst. Dan jangan lupa berdo'a untuk kebaikan pemimpin-pemimpin kaum muslimin, terutama untuk negara kita Indonesia.

      Delete
  3. MasyaAllah, mau di bawa kemana negeri ini

    ReplyDelete